Langsung ke konten utama

Kompetisi Film Pendek untuk Sundance Film Festival: Asia 2021, Persembahan IDN Media

www.tikacerita.com;- Masih ingat dengan Tilik? Siapa sih yang tidak? Film pendek yang menyedot perhatian netizen Indonesia itu telah ditonton lebih dari 25 juta pemirsa per hari ini, akhir Mei 2021, dan tampaknya akan terus bertambah. Tilik mengambil tema kehidupan sehari-hari warga sebuah kampung yang berangkat menjenguk tetangganya di rumah sakit. Konflik yang muncul sungguh intens dan ending-nya mengejutkan. Dialognya juga sangat akrab dengan keseharian sehingga pemirsa merasa relate dengan film tersebut. 



Indonesia adalah gudang sineas berbakat. Makin ke sini, makin banyak film-film berkualitas yang dihasilkan. Bukan hanya film layar lebar sekelas The Raid, film pendek pun tak kalah berkualitas. Selain Tilik yang berhasil mendapatkan penghargaan nasional dan internasional (Film Pendek Terpilih Maya 2018, Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival 2018 dan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019), ada pula Anak Lanang (2015), Lemantun (2019), Kisah di Hari Minggu (2019), Ji Dullah (2019), Prenjak (2016), Maryam (2016), dan masih banyak lagi yang juga berhasil menyabet penghargaan.

Tak salah kiranya jika XRM Media dan IDN Media mempersembahkan Short Film Competition, sebagai salah satu rangkaian acara Sundance Film Festival: Asia 2021.

Seperti yang kita ketahui, Sundance Film Festival merupakan salah satu festival film paling bergengsi di dunia bersama dengan Internationale Filmfestpiele Berlin, Festival Film Cannes, Toronto Film Festival dan Mostra Internazionale d'Arte Cinematografica di Venezia.


sundance film festival www.tikacerita.com


Setiap tahun, festival yang diselenggarakan oleh Sundance Institute ini mengurasi ribuan film independen dari seluruh dunia. Tahun ini, XRM Media dan IDN Media mengajak sineas Indonesia untuk mengikutsertakan karya terbaik mereka ke dalam Short Film Festival sebagai bagian dari Sundance Film Festival: Asia 2021


winston utomo ceo idn media www.tikacerita.com
Winston Utomo dan Michael Chow



Winston Utomo, CEO IDN Media, yakin bahwa film pendek akan selalu menjadi salah satu bagian penting dari dunia film dan storytelling. Karya-karya film pendek memiliki tempat tersendiri di hati banyak penggemar film, terutama di Sundance Film Festival: Asia. Dalam Short Film Competition ini, IDN Media sangat menantikan kreativitas para sineas Indonesia melalui karya-karyanya. IDN Media sangat berharap Sundance Film Festival: Asia dapat menjadi wadah bagi berkembangnya industri film di Indonesia. 

Sedangkan Michael Chow, Founder of XRM Media menyatakan bahwa XRM Media merasa terhormat bisa membawa Sundance Film Festival: Asia ke Jakarta, Indonesia, sekaligus mengadakan Short Film Competition bersama dengan Argo. XRM yakin bahwa keberadaan film pendek akan menjadi bagian yang berkelanjutan di dunia perfilman. Oleh karenanya, XRM berkomitmen untuk mendukung komunitas film lokal di Asia dan memperkenalkan mereka pada akses menuju audiens global.


sundance film festival www.tikacerita.com


Kompetisi ini terbuka bagi siapa pun. Apakah kamu sudah berpengalaman dalam dunia perfilman maupun baru memulai mimpi memproduksi filmmu sendiri, bukanlah sebuah masalah. Kamu bebas berekspresi dalam film buatanmu. Bebas menentukan genre, pemain, maupun jalan cerita. 

Pendaftaran Short Film Competition ini akan dibuka hingga 9 Juli 2021 untuk Warga Negara Indonesia berusia 18 tahun ke atas, baik yang tinggal di dalam maupun luar negeri. Proses pengerjaan film harus selesai pada atau setelah 1 Januari 2019 dan durasi film antara 3 hingga 20 menit.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sundance Film Festival: Asia 2021 Short Film Competition, kunjungi halaman Film Freeway di https://filmfreeway.com/SundanceAsia.

Film-film pendek yang kalian kirimkan akan dikurasi oleh:

o Kim Yutani, Director of Programming, Sundance Film Festival
o Heidi Zwicker, Senior Programmer, Sundance Film Festival
o Mike Plante, Senior Short Film Programmer, Sundance Film Festival
o Susanti Dewi, Head of IDN Pictures
o Joko Anwar, Filmmaker, alumni Sundance Film Festival
o Amanda Salazar, Head of Programming and Acquisitions, Argo

Karya yang memenangkan kompetisi ini akan diputar di Sundance Film Festival: Asia 2021 pada bulan September mendatang dan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar USD 2000 dari Argo sebagai sponsor serta mendapatkan penawaran untuk mendistribusikan film tersebut secara global melalui platform Argo. 

Untuk kontribusi Argo dalam kompetisi ini, Arcadiy Golubovich, yang merupakan CEO Argo, mengatakan bahwa Argo sangat senang bisa turut mendukung hadirnya Sundance Film Festival: Asia 2021 dan mendukung para pembuat film pendek. Dia yakin misi Argo untuk mendemokrasi distribusi film dengan menghadirkan karya-karya terpilih terbaik untuk audiens global sejalan dengan dukungan yang diberikan bagi potensi-potensi dalam komunitas film pendek.


BACA JUGA: MENUJU INDONESIA MAJU, YUK TULIS KONTEN POSITIF


Untuk kamu yang ingin mengikuti kompetisi film pendek ini, segera persiapkan tim terbaikmu ya. Waktunya masih cukup banget kok, tenggat waktunya masih sampai 9 Juli 2021. Untuk referensi, tonton aja film-film pendek keren di web atau aplikasi Argo. Tonton juga empat film yang meraih penghargaan terbanyak tahun ini di Sundance Film Festival, yaitu:

1. CODA

Film tentang proses menemukan jati diri dengan membuat banyak kesalahan ini meraih empat penghargaan US Dramatic Competition Awards termasuk Grand Jury Prize, Best Director dan Audience Award.

2. Summer of Soul (...Or, When The Revolution Could Not Be Televised)

Film dokumenter yang mengangkat persatuan kulit hitam dalam Festival Budaya Harlem 1969 ini meraih penghargaan US Documentary, yaitu Documentary Audience Prize dan Grand Jury Prize.

3. HIVE

Film yang menceritakan kisah seorang perempuan yang kehilangan suaminya saat perang di Kosovo ini meraih tiga penghargaan dalam World Cinema Dramatic Competition, yaitu Directing dan Audience Awards serta Grand Jury Prize.

4. Writing With Fire

Film dokumenter India ini mengisahkan bagaimana perempuan Dalit yang merupakan kasta terendah di India, membangun surat kabar dan mengimbangi dominasi para pria. Film ini berhasil mendapat penghargaan Audience Award dan World Cinema Documentary: Special Jury Award.


SELAMAT MENONTON DAN SELAMAT BERKARYA, TEMAN!


BACA JUGA: STRO TV, CARA SERU NONTON FILM DI MASA PANDEMI

Komentar

  1. Bisa jadi batu loncatan bagi filmmaker lokal agar dikenal oleh dunia internasional, nih. Mudah-mudah film sekelas 'Tilik' atau yg lebih baik lagi bisa muncul dari ajang ini

    BalasHapus
  2. Pengen banget bisa bikin film pendek, pastinya seru ya ikut ajang kompetisi ini, hadiahnya juga wow deh

    BalasHapus
  3. keren banget kompetisi film pendek ini, gak cuma bisa ngembangi bakat insan perfilman, kita yg sebagai audiens juga bakalan seneng bgt bisa mengapresiasi karya tsb.

    BalasHapus
  4. Film Tilik kemarin itu memang bikin heboh banget yaa. Ini membuat orang-orang jadi lebih aware sama keberadaan film pendek. Apalagi juga ada sundance film festival ini yang hadiahnya menggiurkan. Bisa jadi dari sini lahir sineas berbakat baru di Indonesia

    BalasHapus
  5. Ini nih ranah karya para sineas, jangan dilewatin. Once lewat kita nggak tau kapan dapet kesempatan baik kayak gini lagi🛴🛴🛴

    BalasHapus
  6. Lemantun, Anak Lanang, sama Prenjak masih jadi favoritku sejauh ini sih. Tilik ini beneran hype banget ya tahun lalu, berasa kayak relatable banget wkwk jadi penonton ngerasa masuk ceritanya

    BalasHapus
  7. Betul banget Mbak, Indonesia itu gudangnya para sineas berbakat. Bagus sekali langkah yang diambil XRM Media dan IDN Media ini, semoga karya anak-anak bangsa banyak yang terjaring dan bisa bertanding di pagelaran internasional

    BalasHapus
  8. Aku udah infoin hal ini ke anak film Bengkulu, mana tahu bisa ikutan meramaikan dan melatih kreativitas di ajang ini

    BalasHapus
  9. jadi pengin nonton film yg menang sebelumnya. bukan buat ikut sih, nonton aja. hihi

    BalasHapus
  10. Biasanya keren-keren hasilnya, nih. Nontonnya juga enak. Nggak pake lama karena durasi yg singkat

    BalasHapus
  11. Peluang emas buat filmmaker muda untuk menantang dirinya agar karyanya di kenal dunia international

    BalasHapus
  12. mbak ikutan juga gak? kan biasanya produksi film tuh sama temen-temen FLP Malang

    BalasHapus

Posting Komentar

Haii, salam kenal. Terima kasih sudah berkunjung. Silakan komentar di sini yaa.

Postingan populer dari blog ini

Tips Traveling Hemat ala Low Budget Traveler

tikacerita.blogspot.com;- Traveling dengan anggaran rendah alias low budget bukanlah tugas yang sulit jika kita tahu trik dan tips berhemat. Meskipun  mungkin ada yang berpikir bahwa jalan-jalan dengan hemat artinya naik sepeda dari lokasi satu ke lokasi lain, tidur di tenda, dan memakan makanan instan, kenyataannya adalah, kita bisa menikmati perjalanan yang menyenangkan dengan anggaran terbatas.  Nah, sebagai low budget traveler , di sini ada beberapa tips dan trik yang ingin aku bagikan untuk traveling dengan hemat yang akan memungkinkan kalian mengejar petualangan tanpa harus menguras tabungan. 1. Rencanakan dan Riset dengan Cermat Langkah pertama untuk traveling dengan hemat adalah bikin planning alias rencana. Mulailah dengan merinci tujuan perjalanan kalian, lama perjalanan, dan aktivitas yang ingin dilakukan. Setelah kalian memiliki gambaran tentang pengalaman yang diinginkan, kalian dapat memulai riset.  Dengan rencana yang baik, kalian dapat menghindari pe...

Wisata Kuliner di Semarang: Dari Bakmi Jawa hingga Es Pankuk

tikacerita.com,- Sejak tahu kalau harga go show kereta jarak dekat itu lumayan murah, aku jadi ketagihan buat jalan-jalan dan wisata kuliner ke kota-kota yang sebelumnya belum pernah kukunjungi. Rasanya aneh banget aku udah pernah ke Malaysia , Singapura dan Thailand tapi ke Semarang yang ibukota provinsi tetangga aja belum pernah. (Iya iyaa silakan timpuk siniii). Iya sih, memang sebelum pandemi, harga tiket pesawat ke negara-negara tetangga tersebut kadang-kadang lebih murah daripada negeri sendiri, sampai-sampai orang Surabaya banyak yang lebih memilih liburan ke sana daripada ke Labuan Bajo atau Raja Ampat misalnya, yang memang biayanya nggak ringan. Namun setelah pandemi, harga tiket pesawat kembali ke harga wajar sehingga kita yang kantongnya pas-pasan ini harus berpikir dua kali kalau mau berlibur ke luar negeri sehingga lebih memilih liburan di dalam negeri aja. (Iya silakan kalau mau timpuk lagi -_-) Sebelumnya aku sudah menulis rekomendasi kuliner di Madiun  dan pengal...

Seni Tani, Gerakan Kemandirian Ekonomi dan Kebangkitan Mental

tikacerita.com ,- Sejak pandemi melanda dunia, isu kesehatan mental cukup banyak mendapat perhatian masyarakat. Sebagai orang yang masih berjuang dengan kondisi ini (bisa baca cerita dan pembahasanku tentang mental illness di sini  dan di sini ), aku selalu merasa relate setiap kali mendengar atau membaca kisah-kisah orang lain tentang perjuangan mereka hidup dengan penyakit mental. Setiap ada berita tentang orang yang mengakhiri hidupnya atau berusaha mengakhiri hidupnya, aku merasa seperti sedang berada di dalam sepatunya. Kalian yang telah menjadi pembaca blog ini sejak lama maupun mutualku di media sosial pasti juga tahu seberapa seringnya aku mengangkat tema ini di dalam status dan postinganku, terutama di Instagram .  Saat pandemi Covid-19, Unicef mengadakan survey pada tahun 2020 dan menemukan fakta bahwa pembatasan aktivitas akibat Covid-19 telah mengakibatkan perubahan secara mendadak pola hidup remaja dan mengganggu kesehatan mental remaja. Menurut Indonesia-National...